A. Defisiensi Nitrogen (N) – Hara penentu pertumbuhan. Defisiensi sering terjadi karena ketersediaan N dalam tanah yang rendah serta tumbuhnya gulma di sekitar tanaman. – Helai daun berubah jadi hijau muda, hingga kekuning-kuningan dan pada kasus yang parah akan menggulung dan mati. – Tulang daun dan pelepah daun berubah menjadi kuning
Kekurangan unsur hara pada media tanam merupakan salah satu bentuk cekaman yang disebut se- Defisiensi unsur hara yang dialami tanaman dapat diatasi salah satunya melalui pemupukan.Rekomendasi pemupukan tanaman jagung di Lampung masih bersifat umum yaitu 300 kg urea, 100-150 ha-1. kg SP-36, dan 100 kg KCl Rekomendasi pemupukan tersebut tidak efektif dan efisien karena tidak berdasarkan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman jagung akan unsur hara. Oleh karena itu diperlukan pemupukan yang besifat spesifik lokasi
merupakan salah satu dari tiga unsur makro atau esensial selain nitrogen dan kalium, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Sebagian besar tanah di Indonesia yaitu 68% dari total lahan termasuk tanah yang memiliki defisiensi unsur hara P (Dierolf et at. 2001). Menurut Winks (1990), unsur hara P merupakan Proses mendiagnosis masalah unsur hara tanaman dan menetapkan anjuran pupuk di wilayah tropis didasarkan pada pendekatan yang berbeda pada tahap kecanggihan yang berlainan. Program penilaian kesuburan tanah dapat dipilahkan menjadi: analisis tanah, analisis tanaman, omission element di rumah kaca, uji coba pupuk sederhana. Magnesium merupakan unsur hara. keempat terpenting bagi pertumbuhan dan produksi pisang, setelah nitrogen, fosfor dan kalium. Magnesium menjaga kelembaban dengan mempertahankan tekanan osmosis lapisan sel. Unsur ini penting bagi pertumbuhan klorofil, dan sifatnya mudah bergerak, sehingga gejala kekurangan unsur ini lebih jelas pada daun pisang di bagian bawah daripada daun di bagian ujung atau aVhYgqB.